TIMES BUTON, PANGANDARAN – Selain lansia dan ibu hamil, anak-anak adalah penerima risiko gejala berat demam berdarah dengue (DBD). Pada anak-anak, demam bisa turun selama 1 hari hingga < 380 C, tapi kemudian naik lagi.
Saat demamnya sedang turun, anak memasuki masa kritis karena saat itu ia berisiko mengalami DBD yang berat.
dr. Rasyid Luhur Hutama, dokter umum RSUD Pandega Pangandaran mengatakan bahwa pada kasus DBD yang berat, gejala bisa semakin buruk dan berakibat fatal.
Pada DBD berat bisa terjadi kebocoran pembuluh darah, penumpukan cairan pada rongga perut atau paru-paru, atau perdarahan parah.
"Pada penerima risiko kasus DBD berat seperti anak-anak, gejala DBD bisa semakin buruk dan berakibat fatal seperti kebocoran pada pembuluh darah atau perdarahan parah," katanya.
Rasyid menjelaskan, Gejala-gejala DBD berat yang perlu diwaspadai adalah sebagai berikut :
- Sakit perut yang parah
- Mual dan muntah terus-menerus
- Gusi berdarah
- Sesak napas
- Tangan dan kaki terasa basah dan dingin
- Kelelahan dan gelisah
"Jika mengalami salah satu dari gejala tersebut, anak perlu segera mendapat pertolongan medis guna mencegah komplikasi yang bisa berakibat fatal," jelasnya.
Langkah Penanganan DBD Pada Anak
"Sebenarnya, tidak ada pengobatan khusus untuk DBD. Pada hari-hari awal kemunculan gejala, anak masih bisa dirawat di rumah. Selama demam, anak dapat diberikan parasetamol untuk meredakan demam dan nyeri yang dirasakan," ujarnya.
Rasyid melanjutkan, Hindari memberikan obat pereda rasa sakit seperti aspirin dan ibuprofen karena dapat mempengaruhi kadar trombosit dalam darah dan meningkatkan risiko perdarahan.
Selain itu, orang tua juga bisa melakukan beberapa cara penanganan DBD pada anak berikut di rumah:
- Memberikan kompres pada dahi, ketiak, dada, selangkangan anak
- Memastikan anak mendapat istirahat yang cukup
- Memberikan banyak cairan pada anak untuk mencegah dehidrasi, baik dalam bentuk makanan atau minuman
- Memberikan makanan yang kaya akan nutrisi ini juga dapat membantu memperkuat imunitas anak saat menderita DBD, sehingga ia juga lebih cepat sembuh
Rasyid menambahkan, Orang tua tidak boleh lengah ketika demam anak turun dan ia terlihat sudah sembuh. Tetap perhatikan kondisi anak setiap saat. Segera bawa anak ke IGD jika ia mengalami salah satu dari gejala DBD berat yang telah dijelaskan sebelumnya.
"Makanan yang kaya akan nutrisi akan dapat membantu memperkuat imunitas anak saat menderita DBD, sehingga Ia juga lebih cepat sembuh," pungkasnya. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Jangan Panik, Lakukan Ini Jika Anak Anda Terkena DBD
Pewarta | : Acep Rifki Padilah |
Editor | : Ronny Wicaksono |