https://buton.times.co.id/
Berita

Rontek Nawung Kridha MKKS Pacitan, Angkat Nilai Empati dan Kebersamaan

Senin, 07 Juli 2025 - 07:20
Rontek Nawung Kridha MKKS Pacitan, Angkat Nilai Empati dan Kebersamaan Penampilan Bregada Vokasi Adi Budaya MKKS Kabupaten Pacitan, Nawung Kridha mengangkat nilai empati dan kebersamaan Lewat Festival Rontek 2025. (FOTO: Yusuf Arifai/TIMES Indonesia)

TIMES BUTON, PACITAN – Kemeriahan Festival Rontek 2025 di Kabupaten Pacitan semakin semarak dengan hadirnya grup rontek Bregada Vokasi Adi Budaya dari Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMKN Kabupaten Pacitan.

Tahun ini, mereka mengusung karya berjudul “Nawung Kridha” yang sarat makna dan nilai luhur budaya Jawa, sekaligus menegaskan komitmen sekolah-sekolah vokasi dalam meningkatkan kompetensi siswa di bidang seni serta mendukung geliat pariwisata lokal.

Bregada, dalam tradisi Jawa, merujuk pada barisan prajurit atau pasukan yang kerap tampil dalam acara adat maupun ritual budaya. Mengambil nama Bregada Vokasi Adi Budaya, kelompok ini menampilkan harmoni kreativitas siswa SMK dari berbagai sekolah di Pacitan.

Karya yang mereka usung, “Nawung Kridha”, juga bukan sekadar tajuk kosong, tetapi memiliki makna mendalam yang diambil dari bahasa Sanskerta.

Festival-Rontek-2025-b.jpg

Menurut penjelasan panitia, “Nawung Kridha” berarti halus perasaan atau mampu mengerti perasaan orang lain. Namun lebih dari itu, istilah ini juga mengandung makna tentang bersatu dalam tekad, menjalankan tugas dengan hati yang bersih, serta bekerja bersama-sama untuk meraih sebuah kemuliaan. Nilai-nilai inilah yang dihidupkan dalam pertunjukan mereka, sekaligus menjadi ruh yang menggerakkan seluruh personel untuk tampil maksimal.

“Jadi Nawung Kridha ini tidak hanya soal empati. Tetapi juga tentang bagaimana kita memiliki tekad yang sama, hati yang bersih, bekerja sama untuk mencapai sesuatu yang mulia,” terang Ketua MKKS SMKN Pacitan, Drs Joko Supriyadi M.Pd, usai penampilan, Minggu (6/7/2025) malam. 

Lebih lanjut Joko Supriyadi menegaskan, meski dalam barisan terlihat banyak siswa dari SMKN Pacitan, namun rontek ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab bersama MKKS SMK Kabupaten Pacitan. Baik dari sisi pendanaan maupun konsep, ini adalah karya bersama seluruh keluarga besar SMK di Pacitan.

“Ini murni rontek MKKS SMK Kabupaten Pacitan. Bukan hanya milik salah satu SMK saja. Dari biaya sampai tanggung jawabnya, semuanya gotong royong,” tegasnya.

Dalam Festival Rontek Pacitan 2025 ini, Bregada Vokasi Adi Budaya hadir dengan kostum tradisional prajurit yang menawan. Setiap langkah mereka diiringi musik rontek yang rancak, memadukan unsur tradisi dengan semangat generasi muda. Tidak hanya menampilkan keindahan gerak dan kostum, kelompok ini juga menyisipkan pesan moral tentang pentingnya rasa empati, kebersamaan, dan semangat bekerja sama untuk tujuan mulia.

Penonton yang memadati ruas jalan kota Pacitan malam itu tampak antusias memberikan tepuk tangan panjang. Banyak yang terkesima, tidak hanya karena suguhan visual yang apik, tetapi juga narasi cerita yang kuat. 

Festival-Rontek-2025-c.jpg

Terlebih, pada beberapa adegan, para siswa tampak membawakan simbol-simbol religius yang erat kaitannya dengan syiar Islam dari tokoh legendaris Pacitan, Mbah Umar Tumbu, yang dikenal gigih menyebarkan ajaran agama dengan pendekatan yang lembut dan penuh rasa.

Mengangkat Kompetensi Seni dan Ekonomi Kreatif Siswa

Tidak berhenti pada aspek hiburan semata, partisipasi MKKS SMK Kabupaten Pacitan dalam festival ini juga menjadi bagian dari strategi besar meningkatkan kompetensi siswa di bidang seni budaya dan ekonomi kreatif. Lewat kegiatan ini, para siswa tidak hanya belajar menari atau memainkan alat musik tradisional, tetapi juga belajar soal manajemen acara, membuat desain kostum, hingga merancang properti yang bernilai jual.

“Ini salah satu cara kami mengasah soft skill siswa. Mereka tidak hanya diajari skill teknis sesuai jurusan, tapi juga diajak terjun langsung di dunia seni pertunjukan, event organizer, hingga industri kreatif,” kata Joko Supriyadi.

Ia berharap pengalaman semacam ini akan menjadi bekal penting bagi siswa setelah lulus nanti. Dengan adanya festival, para siswa termotivasi untuk menggali potensi diri, membangun kepercayaan diri tampil di depan publik, sekaligus mengasah keterampilan komunikasi dan kerjasama tim.

Ikut Memajukan Pariwisata Pacitan

Lebih jauh, partisipasi Bregada Vokasi Adi Budaya MKKS SMK Pacitan juga sejalan dengan upaya mempromosikan pariwisata daerah. Seperti diketahui, Festival Rontek merupakan salah satu agenda tahunan unggulan Kabupaten Pacitan yang banyak menarik wisatawan domestik maupun mancanegara. Tahun ini, rontek kembali menyedot perhatian ribuan penonton yang memadati jalur utama kota sejak sore hari.

“Dengan kami tampil di festival ini, sekaligus menjadi bagian dalam mempromosikan pariwisata Pacitan. Harapannya, semakin banyak orang tahu bahwa Pacitan bukan hanya terkenal dengan pantai-pantainya, tetapi juga kaya akan budaya dan kreativitas anak mudanya,” ungkap Joko Supriyadi.

Selain menampilkan parade, para siswa SMK juga terlibat dalam memproduksi suvenir, merchandise, hingga kuliner kecil yang dijual di sekitar lokasi acara. Ini menjadi bukti konkret bagaimana sektor pendidikan vokasi turut memberi kontribusi nyata pada roda ekonomi lokal.

Festival Rontek, Identitas Budaya Pacitan

Festival Rontek sendiri sudah menjadi denyut kebudayaan masyarakat Pacitan. Sejak lama, rontek hadir tidak hanya sebagai hiburan rakyat, tetapi juga ruang aktualisasi kreativitas serta sarana edukasi nilai-nilai luhur budaya Jawa. Tahun 2025 ini, gelaran festival semakin meriah dengan peserta dari berbagai elemen, mulai dari desa, sekolah, hingga komunitas seni independen.

Hadirnya Bregada Vokasi Adi Budaya MKKS SMK Pacitan dengan karya “Nawung Kridha” tidak sekadar memperkaya daftar peserta Festival Rontek 2025. Lebih dari itu, mereka membawa pesan kuat tentang pentingnya empati, kerja sama, serta hati yang bersih dalam menggapai tujuan mulia. Pesan yang sangat relevan di tengah kehidupan sosial masyarakat hari ini.

Dengan semakin sering dilibatkan dalam event-event budaya dan kreatif seperti ini, besar harapan kualitas generasi muda Pacitan akan semakin terasah. Mereka tidak hanya pintar secara akademik, tetapi juga memiliki kepekaan sosial, jiwa gotong royong, serta bangga pada identitas budaya daerahnya. (*)

Pewarta : Yusuf Arifai
Editor : Faizal R Arief
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Buton just now

Welcome to TIMES Buton

TIMES Buton is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.